Go – Blog

Bismillahirrahmanirrahim.

Pada suatu hari entah mengapa dariku tiba-tiba sampai disini lagi. Apakah kemarin aku kebanyakan mengkonsumsi memicinan dan tetek begeknya? Entahlah… hanya aku dan tuhan yang tau. Dan aku akan membiarkannya menjadi rahasia absurd yang tak bermakna sama sekali untuk siapapun didunia ini kecuali untuk dia yang selalu aku pikirkan didalam lamunanku.

Tesis kaukah itu????

Ohhhhh tesiiiiis kenapa kau hadir dimana-mana padahal tadi aku tak berniat membahasmu, bahkan tadi pagi aku juga nggak jadi buang hajat-pun karna memikirkanmu. Secinta itukah aku kepadamu.

Pinjem syair lagunya naif “yang kutau pasti, kubenci untuk mencintaimu”.

Ah tesis kau mengalihkan malamku.

Back to blog.

Seperti dejavu, aku merasa pernah melakukan ini, dan ini, dan ini lagi, lagi, dan lagi. Nambah kalimat lagi bakal dapet awardnya MIMI PERI deh.

Oke. Dahulu kala ketika teknologi belum secanggih dan semudah saat ini, dimana dunia terasa seperti berada dalam genggaman.

“Aaaaaah wahai kau tetangga kosan suaramu terlampau bervolume, sampai-sampai aku lupa mau nulis apa tadi ini”. Uuuuh geregetan deh kayak pengen mites bibir imutmu yang gak keliatan tapi kayaknya gak enak diliatnya.

Lanjut…..

Gapake pengantar lagi deh, ntar pulang sendiri. Ehhh kok semacam serem sih(sambil ketok2 batok pala) ngomong amis-amis kembang sepatu.

Nah kenapa nulis lagi ya. Pengennya sih konsisten, tapi males adalah jawabannya dan ia adalah pembunuh semangat yang paling mujarab buat para muda mudi labil gak punya pendirian yang lagi sendirian tanpa seorang yang menemani. Uh sedihnya dirimu wahai muda mudi.

Padahal dulu waktu hp masih qwerty semangat nge-blog sungguh ber-api-api walaupun kadang udah nulis panjang-panjang dikali lebar-lebar dan berakit-rakit kehulu lalu tenggelam karna ga tau berenang alias kalo udah nulis panjang dimana jari-jemari kayak udah mau rontok, pas mau di post malah kehapus, tetep aja di usahain nge-blog tiap minggunya. Atau minimal tiap bulan ada postingan baru.

Nah sekarang hp udah canggih-canggih, trus jaringan juga udah kuenceng. Malah semangatnya yang letoy. Oh tuhannnn, amvuni hamba yang labils nan tak berpendirian ini.

Yasudah segitu aja curcol kali indang bow. Capcussss cao cuccooo. (Jijique sama diri sendiri).

Leave a comment